JIKA SUDAH NORMAL?
Sejak ditinggal mati suaminya, Desi kehilangan semangat hidup. Ia
tidak lagi tertarik untuk berolahraga atau merawat tubuh seperti
dulu. Ia selalu berpikir, "Nanti jika situasinya sudah kembali
normal, aku akan berolahraga lagi." Tiga tahun berlalu dan Desi
merasa situasinya belum berubah. Tiba-tiba ia tersadar, "Jika aku
tidak mulai berusaha melakukan apa yang masih bisa kulakukan,
situasi tidak akan kembali menjadi normal!" Ia pun memutuskan untuk
kembali beraktivitas, lalu semua menjadi normal lagi.
Pengkhotbah menyatakan bahwa situasi yang kita hadapi kerap tidak
ideal. Tidak normal. Investasi yang kita tanam belum tentu langsung
membuahkan hasil (ayat 1). Pemberian kita kepada orang lain belum
tentu bisa menolongnya keluar dari musibah (ayat 2). Cuaca dan arah
angin hari ini mungkin tidak ideal untuk menabur benih. Apa pun yang
kita lakukan selalu punya risiko untuk gagal. Namun, jauh lebih baik
kita berusaha berbuat sesuatu ketimbang terus menunggu situasi
hingga menjadi ideal. Jika kita selalu menanti "saat yang tepat"
untuk bertindak, kita akan menunggu selamanya tanpa hasil apa pun!
Lebih baik kalah setelah mencoba, daripada menyerah sebelum
berusaha.
Apakah Anda merasa beban persoalan membuat hidup Anda menjadi "tidak
normal"? Jangan menunggu semuanya menjadi normal kembali. Bisa jadi
Anda tidak akan pernah bisa mengalami hidup seperti dulu. Pengalaman
hidup kerap mengubah diri dan lingkungan kita. Jadi, lebih baik
lakukan saja apa yang bisa Anda lakukan hari ini. Allah akan
menolong dan memberi "rasa normal" yang baru! --JTI
SITUASI HIDUP KITA SELALU NORMAL
SAAT KITA DIGANDENG OLEH LENGAN YANG KEKAL
sumber : e-RH
Pangdam Jaya: Ada Umat Islam Pakai 'Amar Makruf' untuk Klaim Kebenaran
-
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menyebut ada segelintir umat Islam
yang memakai istilah 'amar makruf nahi mungkar' untuk mengklaim kebenaran.
3 years ago
No comments:
Post a Comment