Bagi kebanyakan orang, Michael Oher hanya seorang anak yang miskin
dan bodoh. Penilaian ini bisa dibenarkan. Ia memang berasal dari
keluarga miskin. Nilai-nilai sekolahnya pun sangat buruk. Namun,
bagi pasangan suami-istri Sean Tuohy dan Leigh Anne, Michael adalah
anak yang memiliki potensi besar, terutama dalam cabang olahraga
rugbi. Hanya, Michael membutuhkan kasih dan bimbingan yang lebih
untuk memenuhi potensinya tersebut. Maka, mereka mengangkatnya
sebagai anak. Michael pun banyak berubah. Dan, ia sungguh-sungguh
menjadi bintang American football di Amerika Serikat.
Simon, Yohanes, dan Yakobus mungkin juga hanya nelayan-nelayan biasa
di mata kebanyakan orang. Mereka bukan orang-orang kaya, pintar, dan
kudus malah mengaku diri berdosa (ayat 8). Mereka bisa dianggap
tidak layak menjadi murid rabi-rabi terkenal pada zamannya. Namun,
Yesus melihat mereka dengan berbeda. Kesederhanaan dan kesediaan
mereka untuk taat, bahkan untuk melakukan hal aneh seperti menebar
jala sekali lagi setelah semalaman tak mendapat apa-apa, menunjukkan
potensi khusus mereka. Yesus pun mengangkat mereka menjadi murid.
Yesus tidak salah pilih. Mereka menjadi rasul-rasul-Nya yang setia
sampai mati.
Sebagai manusia, kita bisa juga melihat orang lain secara sepintas,
dan memiliki anggapan sendiri yang belum tentu benar. Sesungguhnya
jika kita bersedia melihat lebih saksama, kita akan melihat sisi
yang lebih indah dari orang tersebut. Sebab Tuhan pasti menaruh
potensi khusus dalam diri orang itu, yang membuat kita lebih
menghargainya. Bahkan, jika mungkin membantunya menggapai potensi
maksimal --ALS
KETIKA KITA MENGENAL SEORANG PRIBADI DENGAN SaKSAMA
KITA AKAN MENDAPATI TUHAN ADIL MEMBERI POTENSI BAGI SEMUA
sumber : (e-RH)
No comments:
Post a Comment